30 November 2014

Membidik Pasar Makanan dan Minuman di China

Jumlah penduduk perkotaan di China saat ini telah mencapai lebih dari 600 juta. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, tingkat pengeluaran mereka akan kebutuhan makanan telah mencapai angka 36,7%. Angka tersebut menunjukan, di China kebanyakan dari penduduknya telah menghabiskan uang untuk berbelanja makanan. Situasi ini terjadi sejak munculnya reformasi perekonomian China, dimulai dengan dibukanya hubungan perdagangan internasional melalui keanggotaan WTO yang membawa China ke arah pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Hal ini membawa perubahan besar terhadap standar hidup rakyat China, yang berimbas berimbas kepada cepatnya laju perkembangan industri makanan dan minuman.

Membidik Pasar Makanan dan Minuman di China
Jumlah penduduk perkotaan di China saat ini telah mencapai lebih dari 600 juta. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, tingkat pengeluaran mereka akan kebutuhan makanan telah mencapai angka 36,7%. Angka tersebut menunjukan, di China kebanyakan dari penduduknya telah menghabiskan uang untuk berbelanja makanan.

Situasi ini terjadi sejak munculnya reformasi perekonomian China, dimulai dengan dibukanya hubungan perdagangan internasional melalui keanggotaan WTO yang membawa China ke arah pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Hal ini membawa perubahan besar terhadap standar hidup rakyat China, yang berimbas berimbas kepada cepatnya laju perkembangan industri makanan dan minuman.


Simak juga topik populer 2015:  
1) Tren Ekspor Produk Makanan dan Minuman Indonesia Makin Positif
2) 2015: Investasi Sektor Makanan Diprediksi Tumbuh 25%
3) 2015: Prediksi Pertumbuhan Industri Minuman Capai 12%
4) Investasi Sektor Makanan Topang Pertumbuhan Industri di 2015

5) Tren Bisnis Makanan dan Minuman 2015

Perkembangan industri makanan dan minuman yang begitu cepat, sayangnya tercemari dengan berbagai macam kasus negatif. Dalam beberapa tahun terakhir ini China telah dihantui oleh beragam skandal keamanan makanan, seperti kasus melamin yang terdapat pada produk susu, penggunaan clenbuterol, dan zat pewarna pada saus cabai. 


Penyalahgunaan zat aditif ilegal terhadap makanan atau minuman dan penyediaan produk makanan palsu telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi dunia Internasional dan berdampak negatif terhadap industri makanan China.
Tidak hanya dunia internasional, isu keamanan pangan di China ini merangsang masyarakat China untuk lebih sadar akan makanan mereka. Walau pemerintah China sudah melakukan pencegahan dengan membuat regulasi dan memberikan hukuman yang pantas kepada pelaku, tetapi kepercayaan masyarakat China akan produk impor sudah terlanjur meningkat.

Dalam lima tahun terakhir ini saja, tingkat pertumbuhan rata-rata pasar makanan impor China tetap tinggi mencapai 15%, kondisi ini akan menjadikan China akan sebagai konsumen terbesar makanan impor pada tahun 2018. Dan untuk sepuluh tahun mendatang hal tersebut akan menjadi periode emas bagi perkembangan pasar makanan impor China.

Masyarakat China kini begitu menuntut akan produk makanan dan minuman yang benar-benar teruji dan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Disinilah kesempatan bagi pengusaha industri makanan dan minuman Indonesia untuk bisa memasarkan produk-produknya ke pasar China. Apalagi Indonesia dikenal kaya akan produk pertanian yang subur dan sumber alam yang melimpah dan sesuai dengan kebutuhan pasar China saat ini.

Jika dilihat ke belakang, hubungan antara China dan Indonesia sudah terjalin dengan baik, terlihat dari peningkatan jumlah barang ekspor Indonesia yang masuk ke China di tahun 2010 tercatat mencapai $ 158 milliar, meningkat 35% dari tahun 2009.

Sedangkan pada tahun 2011, statistik mencatat volume kerjasama antara Indonesia dan China telah mencapai 60 milliar USD. Dan diprediksikan pada tahun 2015, hal ini akan meningkat mencapai 80 milliar USD, dengan minyak kelapa sawit mentah sebagai salah satu produk Indonesia yang paling diminati pasar China.

Ada banyak cara bagi pengusaha-pengusaha Indonesia untuk memasukkan produknya ke pasar makanan dan minuman China, salah satunya dengan mengikuti pameran FHW Chinadi Guangzhou.

Pameran ini digadang-gadang oleh pemerintah China sebagai jembatan untuk masuknya produk-produk Indonesia dan produk negara-negara di dunia ke pasar Industri makanan dan minuman China. Dengan adanya pameran ini alhasil tersedianya kesempatan bagi pembeli di China terhadap produk produsen pangan luar negeri. Perusahaan makanan luar negeri juga dapat mengambil kesempatan ini untuk mempromosikan produk dan merek mereka dalam rangka memperluas penjualan di pasar China.

FHW China di Guangzhou telah menjadi salah satu pameran makanan dan minuman B2B paling besar dan terlengkap di China. Karena ruang pamerannya mencapai 20 ribu meter persegi, mencakup delapan kategori makanan dan minuman termasuk: makanan, wine, aquatic product, produk daging, susu, non staple foods, bumbu dan bahan makanan, teh dan kopi, serta perlengkapan hotel dan katering. FHW China akan menjadi pilihan terbaik dalam menjelajahi besarnya pasar industri makanan dan minuman di China. (DBS)