9 December 2014

Negeri Pengekspor Kopi Terbesar Ketiga Dunia, Tapi...

Apindo EU Active Project, Sehat Dinati Simamora mengungkapkan kopi merupakan komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah minyak bumi dan gas, dan menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar internasional.

Pada tahun 2013, International Coffee Organization mencatat Indonesia sebagai negara eksportir ketiga terbesar setelah Brazil dan Vietnam. “Potensi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin mengingat Uni Eropa merupakan importir kopi terbesar di dunia, menyerap hampir setengah produksi kopi dunia,” jelas Sehat dalam rilisnya.

Namun, ekspor kopi Indonesia hanya 4,24 persen dari total impor kopi Uni Eropa pada tahun 2012. Kesenjangan ini jelas menjadi dorongan bagi produsen dan eksportir kopi untuk meningkatkan volume ekspor dan memperluas pangsa pasar Uni Eropa dan dapat terealisasi melalui CEPA Indonesia – Uni Eropa di kemudian hari.

Sehat menambahkan, Indonesia memang merupakan negara produsen kopi terbesar ketiga di dunia, tetapi hanya sebagian kecil yang diproduksi berdasarkan standar sustainability (keberlanjutan). Sementara Uni Eropa merupakan pasar global terbesar untuk kopi berbasis sustainability. Selain itu, Uni Eropa juga mensyaratkan traceability atau pelacakan produk kopi mulai dari sumber awal hingga tersedia di meja konsumen.

Peluang dan insentif untuk memenuhi standar sustainability dan traceability, berupa skema sertifikasi sosial dan ekologis yang disyaratkan oleh Uni Eropa kerap menjadi hambatan terhadap rantai nilai (value chain) kopi di dalam negeri. "Oleh karena itu, sustainability dan traceability ini perlu diperhatikan dengan serius untuk meningkatkan pangsa pasar kopi Indonesia di Uni Eropa," jelas Sehat.

Pelatihan/Capacity Building “Strategi Ekspor ke Uni Eropa” ini merupakan salah satu program dari ACTIVE Project, yang mana merupakan sebuah project kerja sama antara APINDO dan Uni Eropa dalam rangka melancarkan rencana pelaksaaan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dan Eropa.

Diadakannya pelatihan ini, APINDO melalui ACTIVE Project berupaya dalam meningkatan kemampuan dari para peserta maupun perusahaannya untuk dapat melakukan ekspor produknya ke Uni Eropa, dan untuk yang sudah berpengalaman ekspor juga dapat menambah wawasannya lebih dalam mengenai pasar Uni Eropa.

Pelatihan yang diadakan dalam beberapa kota dengan masing-masing fokus, yaitu Medan (fokus pada komoditi  kopi dan kakao), Semarang (fokus pada sektor mebel dan kerajinan), dan Surabaya (fokus pada sektor perikanan seperti udang dan tuna), dan Jakarta (fokus pada sektor tekstil, sepatu dan komponen otomotif).