Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin)
hingga akhir tahun 2013 mencapai 9% dan ditopang oleh peningkatan konsumsi di
pasar dalam negeri.
“Diproyeksikan pertumbuhan
industri makanan dan minuman pada tahun ini sekitar 9%. Besarnya biaya di
sektor energi, akan memperlambat pertumbuhan industri makanan dan minuman,”
kata Direktur Industri Makanan dan Hasil Laut, Faiz Ahmad di Jakarta, Rabu
(16/1).
Diproyeksikan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun ini sekitar 9%. Besarnya biaya di sektor energi, akan memperlambat pertumbuhan industri makanan dan minuman.”
Pada tahun lalu, menurut Faiz,
industri makanan dan minuman tumbuh 8,6% dibandingkan 2011. “Hingga kuartal III 2012 industri
makanan sudah (tumbuh) 8,6%, kami harap kuartal IV bisa mencapai dua digit
mendekati 10%,” ujarnya.
Simak juga topik populer 2015:
1) Tren Ekspor Produk Makanan dan Minuman Indonesia Makin Positif
2) 2015: Investasi Sektor Makanan Diprediksi Tumbuh 25%
3) 2015: Prediksi Pertumbuhan Industri Minuman Capai 12%
4) Investasi Sektor Makanan Topang Pertumbuhan Industri di 2015
5) Tren Bisnis Makanan dan Minuman 2015
Simak juga topik populer 2015:
1) Tren Ekspor Produk Makanan dan Minuman Indonesia Makin Positif
2) 2015: Investasi Sektor Makanan Diprediksi Tumbuh 25%
3) 2015: Prediksi Pertumbuhan Industri Minuman Capai 12%
4) Investasi Sektor Makanan Topang Pertumbuhan Industri di 2015
5) Tren Bisnis Makanan dan Minuman 2015
Untuk tahun ini, lanjut Faiz,
industri makanan dan minuman dihadapkan pada sejumlah hambatan seperti kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang cukup signifikan serta kenaikan tarif tenaga listrik (TTL). Dampaknya, produsen makanan dan minuman cenderung menaikkan harga jual untuk menjaga margin laba.
“Kenaikan harga terutama di
industri makanan yang banyak menggunakan listrik dalam produksinya, seperti produk berbasis tepung dan kembang gula,” paparnya.
Harga jual makanan dan minuman
naik berkisar 10%- 15% sejak awal kuartal I 2013. Kenaikan tersebut sebagai langkah konversi yang dilakukan produsen, akibat kenaikan biaya produksi pada tahun ini.
Consumedia Indonesia
Consumedia Indonesia

