"Tahun ini, 90% total produksi masih untuk memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri," kata Sabana Prawiradjaja, Direktur Utama
Ultrajaya seperti dikutip Antara. Penjualan ekspor Ultrajaya didukung
kapasitas produksi yang mencapai 300 juta liter per tahun.
Hingga kuartal III 2012, penjualan ekspor perseroan
tercatat sebesar US$ 2,01 juta, meningkat 22,28% dibanding periode yang sama
tahun lalu US$ 1,65 juta. Peningkatan itu ditopang pertumbuhan volume
penjualan di negara-negara tujuan ekspor.
Untuk mendukung pertumbuhan penjualan ekspor, perseroan
mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 60 miliar tahun ini untuk
pembelian mesin. "Pembelian mesin ini karena produksi kami sudah mengalami
bootlenecking. Jadi, meski ada mesin baru, produksi bisa bertambah bisa
tidak," kata Pahala Sitohang, Finance Manager Ultrajaya kepada wartawan.
Dia menjelaskan dana pembelian mesin bersumber dari kas
internal perseroan. Permesinan dibeli dari luar negeri dan akan digunakan untuk
memproduksi susu ultra high temperature.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk produsen minuman
pesaing Ultrajaya di segmen susu olahan, menargetkan kapasitas produksi susu
olahan meningkat sebesar 40% pada kuartal II 2013, menurut manajemen
perusahaan. Peningkatan kapasitas susu olahan itu seiring mulai efektifnya
produksi pabrik baru perseroan di Pasuruan, Jawa Timur.
Irsan Yazid, Wakil Direktur Utama PT Indolakto (anak usaha Indofood CBP yang menjalankan bisnis susu perseroan) dalam
keterangannya, mengatakan pembangunan pabrik baru senilai US$ 130 juta itu
telah dimulai sejak Maret tahun 2011. Untuk tahap awal, pembangunan pabrik itu akan selesai pada kuartal IV tahun ini.
Tahap akhir pembangunan pabrik ditargetkan dapat
selesai pada kuartal II 2013, sehingga dapat menambah kapasitas produksi
sebesar 40% pada periode tersebut. "Dengan keberadaan pabrik baru ini,
kami berharap dapat memenuhi peningkatan permintaan konsumen," ujarnya.

Indofood CBP menilai peluang pertumbuhan industri susu di
Indonesia masih sangat besar, mengingat rendahnya konsumsi per kapita. Konsumsi
akan terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan
kesehatan. Indofood CBP menargetkan bisnis susu olahan perseroan dapat tumbuh
sejalan dengan pertumbuhan pasar susu di Indonesia sebesar 4%-6% per tahun
untuk susu kental manis dan 15%-18% per tahun untuk susu cair.
"Pertumbuhan penjualan terutama didorong pertumbuhan
penjualan susu cair," kata Sahlan Siregar, Direktur Eksekutif Aosiasi
Industri Pengolahan Susu. Peningkatan penjualan juga karena peningkatan
konsumsi susu, terkait daya beli masyarakat yang cenderung stabil terhadap
produk susu olahan.
Guna menjaga pertumbuhan konsumsi susu, Ultrajaya tidak
berencana menaikkan harga jual susu olahan pada tahun ini, meski saat ini
asosiasi mengaku biaya produksi industri pengolahan susu bisa naik hingga 8%
pada 2012. (dbs)