“Bisnis retail ada berbagai format mulai dari grosir, hyper market, minimarket hingga convinance,” kata Chairul Tanjung, di Jakarta, Selasa.
Trans Retail diproyeksikan untuk menyambut kelas
masyarakat konsumer Indonesia yang pertumbuhannya tercepat di dunia. McKinsey
& Co memprediksi pertumbuhannya mencapai 170 juta orang pada 2030. Transaksi
ritel diharapkan menyumbang kurang lebih 20% dari total Produk Domestik Bruto (PDB)
tahun 2015.
Menurut Chairul Tanjung, keberadaan pelaku ritel modern
tidak hanya menciptakan pasar baru untuk produk dan jasa yang dihasilkan petani, produsen, serta usaha kecil menengah
(UKM).
CT Corp menguasai 100% saham Carrefour Indonesia melalui anak usaha PT
Trans Retail. Perjanjian pembelian CT Corp pertama kali terjadi pada April
2010, Carrefour Group memiliki 60% saham PT Carrefour Indonesia, sementara CT
Corp memiliki 40% sisanya.
Trans Retail
mendapat pinjaman dari 10 bank internasional untuk membeli saham Carrefour Indonesia
sejumlah US$ 750 juta atau setara Rp 7,2 triliun. Bank-bank itu adalah Credit
Susse, BNP Paribas, JP Morgan Securities, ING Bank, ANZ, Goldman Sachs,
Deutsche Bank, Royal Bank of Scot land, Standard Chartered Bank dan Bank of
Tokyo.

Chairul
mengatakan, Trans Retail diberikan kesempatan untuk mengakuisisi saham
Carrefour di seluruh dunia. Perusahaan berencana memperluas bisnisnya di Vietnam
dan Myanmar.
CT Corp menargetkan pertumbuhan bisnis ritelnya sebesar 30% tiap tahun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sekitar 10%. “Tiga tahun kebelakang Carrefour menunjukan pertumbuhan yang baik,” ujar Chairul Tanjung seperti dikutip Antara.
CT Corp menargetkan pertumbuhan bisnis ritelnya sebesar 30% tiap tahun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sekitar 10%. “Tiga tahun kebelakang Carrefour menunjukan pertumbuhan yang baik,” ujar Chairul Tanjung seperti dikutip Antara.

Berdasarkan data CT Corp, Carrefour Indonesia saat ini menguasai 40% pasar ritel di segmen hypermarket dan supermarket dengan jaringan operasional terdiri dari 85 gerai atau pusat perdagangan di 28 kota di Indonesia dengan jumlah karyawan sebanyak 28 ribu orang. Perusahaan bermitra dengan lebih dari empat ribu pemasok.
Pada 2011,
penjualannya melampaui US$ 1,3 miliar. Pujianto, Ketua Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), sebelumnya mengatakan pasar
ritel masih akan berkembang di tengah pertumbuhan ekonomi. Dalam periode
2007–2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami
pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun.
Menurut
Aprindo, pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10%–15% per tahun.
Penjualan ritel pada 2011 mencapai Rp 120 triliun, sementara pada tahun ini
diperkirakan mencapai Rp 138 triliun.
Satria Hamid, Head of Public Affairs
Carrefour Indonesia memastikan jika Carrefour memiliki komitmen
jangka panjang di Indonesia dan telah memberi kontribusi positif bagi
perekonomian Indonesia, penyerapan tenaga kerja. “Selain itu kami juga memiliki
komitmen untuk penyerapan produk usaha
kecil dan menengah,” jelas dia. (dbs)